PENGONTROLLAN AKUARIUM IKAN HIAS AGAR TETAP TERJAGA KUALITASNYA

         

[menuju akhir]

 

Referensi:

ARDIYANTO, FAJAR. Aquarium Otomatis Dengan Sensor Photodioda dan timer RTC. Diss. Universitas Gadjah Mada, 2017.

Barus, Eltra E., Redi K. Pingak, and Andreas Christian Louk. "Otomatisasi Sistem Kontrol Ph Dan Informasi Suhu Pada Akuarium Menggunakan Arduino Uno Dan Raspberry Pi 3." Jurnal Fisika: Fisika Sains dan Aplikasinya 3.2 (2018): 117-125.

Bareta, Bintara Putra Candra, Alex Harijanto, and Maryani Maryani. "Rancang Bangun Alat Ukur Sistem Monitoring Ph, Temperatur, Dan Kelembapan Akuarium Ikan Hias Berbasis Arduino Uno." Jurnal Pembelajaran Fisika 10.1 (2021): 1-7.

Kevin, Jeremy H. Sistem Monitoring Dan Kontrol Kejernihan Air Dengan Pakan Otomatis Akuarium Berbasis Arduino. Diss. Univeristas Komputer Indonesia, 2022.

Amin, Ahmadil. "Monitoring water level control berbasis arduino uno menggunakan lcd lm016L." EEICT (Electric, Electronic, Instrumentation, Control, Telecommunication) 1.1 (2018).

Pencarian:

1. cara memelihara ikan hias di akuarium
 https://bibitbunga.com/cara-memelihara-ikan-hias-di-akuarium/

2. ph air untuk ikan hias
 https://www.youtube.com/watch?v=eQkde07wdqY&t=29s
        
 3. cara merawat ikan hias di akuarium
https://www.popbela.com/career/inspiration/aisyah-banowati/cara-merawat-ikan-hias-akuarium-untuk-pemula

 4. tips merawat ikan hias
https://edukasi.kompas.com/read/2021/01/13/163004971/7-tips-merawat-ikan-hias-ala-akademisi-ipb?page=all



1.     Abstrak [kembali]

  Perkembangan teknologi di segala aspek kehidupan saat sekarang ini sangatdibutuhkan, hal ini dapat dilihat dari banyaknya teknologi-teknologi sudahmenggantikan pekerjaan-pekerjaan manusia yang dilakukan secara manual yang memakan tenaga dan waktu. Bagi pemilik akuarium, terkadang kesehariannya disibukkan dengan aktivitas lain yang padat. Dengan kepadatan aktivitas tersebut sering kali membuat pemilik akuarium ikan hias mengalami kesulitan untuk mengurusi ikan hias, seperti kejernihan air akuarium, kadar pH air, dan pergantian air akuarium. Maka dari itu, dibuat sebuah alat yang dapat membantu pemilik ikan hias dalam mengurusi akuarium yang dikerjakan secara otomatis. Alat tersebut bertujuan mengontrol nilai pH air dalam akuarium dengan menggunakan pH meter, pendeteksi kekeruhan air dengan photodioda, dan pengisian air yang kurang dengan menggunakan water level sensor. Arduino Uno digunakan sebagai pusat pengendali dari alat ini. 


       2. Pendahuluan [kembali]

       Ikan   hias   mempunyai   kemampuan   hidup pada  lingkungan  yang  beragam  dengan  keadaan yang  sangat  dipengaruhi  oleh  kondisi  air,  dan derajat  keasaman. Sumber air untuk budidaya ikan hias antara lain berasal dari air tanah,  air  sungai  dan  air  dari  Perusahaan  Air Minum (PAM). 

Parameter  kualitas  air  pada  proses  budidaya ikan  hias  berperan  dalam  menciptakan  suasana lingkungan    kehidupan    yang    sesuai    dengan kebutuhan  ikan  hias  agar  mampu  memberikan suasana    yang    nyaman    bagi    kelangsungan pertumbuhan   dan   perkembangan   ikan   hias. Beberapa hal penting yang terkait dengan kualitas air adalah Kejernihan dan pH air.

pH dapat dikatagorikan sebagai faktor fisika-kimia yang berperan dalam menunjang kondisi lingkungan kehidupan ikan hias. ketahanan kondisi air pada masing-masing ikan hias berbeda-beda. oleh karena itu perlu diperhatikan kondisi lingkungan kehidupan ikan hias. ketidastabilan faktor tersebut dapat mengakibatkan terhambatnya perkembangan ikan hias dan hal yang paling terburuknya adalah kematian pada ikan hias

Sarana utama dalam melakukan aktivitas budidaya ikan hias diantaranya kolam tanah, kolam semen dan akuarium. jika dibandingkan dengan sarana tersebut, pemeliharaan ikan hias di akuarium paling baik karena ikan dan kualitas air dapat dikontrol dengan teliti. 


       3. Metodiologi Peneliatian[kembali]

 

Desain aquarium dapat dilihat dari gambar dibawah

Ukuran aquarium yaitu 


untuk kali ini, akuarium yang dipakai berukuran 40 cm x 30 cm x 30 cm. dengan ketebalan kaca 4 mm berbahan kaca laminated


 

       4. Komponen dan Alat [kembali]

A. Alat

1. Arduino Uno



Arduino Uno adalah board mikrokontroler berbasis ATmega328 (datasheet). Memiliki 14 pin input dari output digital  dimana 6 pin input tersebut dapat digunakan sebagai output PWM dan 6 pin input analog, 16 MHz osilator kristal, koneksi USB, jack power, ICSP header, dan tombol reset. Untuk mendukung mikrokontroler agar dapat digunakan, cukup hanya menghubungkan Board Arduino Uno ke komputer dengan menggunakan kabel USB atau listrik dengan AC yang-ke adaptor-DC atau baterai untuk menjalankannya. Uno berbeda dengan semua board sebelumnya dalam hal koneksi USB-to-serial yaitu menggunakan fitur Atmega8U2 yang diprogram sebagai konverter USB-to-serial berbeda dengan board sebelumnya yang menggunakan chip FTDI driver USB-to-serial.

Nama “Uno” berarti satu dalam bahasa Italia, untuk menandai peluncuran Arduino 1.0. Uno dan versi 1.0 akan menjadi versi referensi dari Arduino. Uno adalah yang terbaru dalam serangkaian board USB Arduino, dan sebagai model referensi  untuk platform Arduino, untuk perbandingan dengan versi sebelumnya, lihat indeks board Arduino.

SPESIFIKASI

Arduino Uno

Microcontroller

ATmega328P

Operating Voltage     

5V

Input Voltage (recommended)

7-12V

Input Voltage (limit)  

6-20V

Digital I/O Pins          

14 (of which 6 provide PWM output)

PWM Digital I/O Pins

6

Analog Input Pins      

6

DC Current per I/O Pin         

20 mA

DC Current for 3.3V Pin       

50 mA

Flash Memory 32 KB

(ATmega328P)

SRAM

2 KB (ATmega328P)

EEPROM       

1 KB (ATmega328P)

Clock Speed   

16 MHz

LED_BUILTIN

13

Length

68.6 mm

Width

53.4 mm

Weight

Tabel 1. Spesifikasi Arduino Uno

2. Photodioda

Photodiode atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan Dioda Foto adalah komponen Elektronika yang dapat mengubah cahaya menjadi arus listrik. Dioda Foto merupakan komponen aktif yang terbuat dari bahan semikonduktor dan tergolong dalam keluarga Dioda. Seperti Dioda pada umumnya, Photodiode atau Dioda Foto ini memiliki dua kaki terminal yaitu kaki terminal Katoda dan kaki terminal Anoda, namun Dioda Foto memiliki Lensa dan Filter Optik yang terpasang dipermukaannya sebagai pendeteksi cahaya.

Cahaya yang dapat dideteksi oleh Dioda Foto diantaranya seperti Cahaya Matahari, Cahaya Tampak, Sinar Inframerah, Sinar Ultra-violet hingga sinar X. Oleh karena itu, Photodiode atau Dioda Foto yang dapat mendeteksi berbagai Cahaya ini telah banyak diaplikasikan ke berbagai perangkat Elektronika dan listrik seperti Penghitung Kendaraan, Sensor Cahaya Kamera, Alat-alat medis, Scanner Barcode dan peralatan keamanan.

 


3. Water Level


Water Level sendiri adalah seperangkat alat yang digunakan untuk mengukur ketinggian air di tempat yang tidak sama agar meraih knowledge perbandingan. Water level yang paling sederhana adalah sepasang pipa yang saling mengakses di anggota bawah. Water level sederhana mengukur ketinggian air melalui tinggi air di ke-2 pipa apakah mirip atau tidak.

Saat ini, ketinggian air sanggup diukur secara gampang bersama gunakan alat moderen layaknya Water Level. Pengertian Water Level sendiri adalah seperangkat alat yang digunakan untuk mengukur ketinggian air di tempat yang tidak sama agar meraih knowledge perbandingan. Water level yang paling simple adalah sepasang pipa yang saling mengakses di anggota bawah. Water level simple bakal mengukur ketinggian air melalui tinggi air di ke-2 pipa apakah mirip atau tidak. Hasil pengukuran dari water level lebih rendah dari gunakan laser tapi water level mempunyai akurasi yang tinggi dalam pengukuran jarak jauh. Untuk hindari kesalahan pengukuran dalam pemakaian water level, suhu terhadap air haruslah sama. 

Specifications
  • Working Voltage: DC 3-5V
  • Working Current: <20mA
  • Sensor Type: Simulation
  • Detection Area: 40 mm x 16 mm
  • Manufacturing Process: FR4 double spray tin
  • Fixed Hole Size: 3.2 mm
  • Humanized Design: Half moon sag nonskid treatment
  • Working Temperature: 10 °C to 30 °C
  • Work Humidity: 10% to 90% without condensation
  • Size: 65 mm x 20 mm x 8 mm
  • Optional Accessories: 3 pin sensor connecting line,Arduino 328 controller,Sensor relay shield
4. Ph Sensor

PH meter adalah alat yang digunakan untuk mengukur tingkat asam-basa suatu larutan. Alat ini digunakan di laboratorium untuk mengukur derajat keasaman (pH) suatu larutan, apakah larutan tersebut tergolong asam, basa atau netral.

Sementara itu, dalam hal ini pH adalah suatu satuan ukur yang menguraikan derajat tingkat kadar keasaman atau kada alkali dari suatu larutan. Unit pH diukur pada skala 0 sampai 14. Istilah pH berasal dari "p" lambang matematika dari negatif logaritma, dan "H" lambang kimia untuk unsur Hidrogen.taboola mid article

pH dibentuk dari informasi kuantitatif yang dinyatakan oleh tingkat keasaman atau basa yang berkaitan dengan aktivitas ion Hidrogen. Jika konsentrasi [H+ ] lebih besar daripada [OH- ], maka material tersebut disebut asam, yaitu nilai pH kurang dari 7. Jika konsentrasi [H+ ] lebih kecil daripada [OH- ], maka material tersebut disebut basa, yaitu nilai pH lebih dari 7.

Pada prinsipnya pengukuran suatu pH adalah didasarkan pada potensial elektro kimia yang terjadi antara larutan yang terdapat di dalam elektroda gelas (membrane gelas) yang telah diketahui dengan larutan yang terdapat di luar elektroda gelas yang tidak

Hal tersebut dikarenakan lapisan tipis dari gelembung kaca akan berinteraksi dengan ion hydrogen yang ukurannya relatif kecil dan aktif, elektroda gelas tersebut akan mengukur potensial elektrokimia dari ion hydrogen atau diistilahkan dengan potential of hydrogen. Untuk melengkapi sirkuit elektrik dibutuhkan suatu elektroda pembanding. Sebagai catatan, alat tersebut tidak mengukur arus hanya mengukur tegangan.

 

5. Pompa air

Pompa air adalah alat yang digunakan untuk memindahkan cairan (air) dari suatu tempat ke tempat yang lain, melalui media pipa dengan cara menambahkan energi pada cairan yang dipindahkan dan berlangsung terus menerus. Salah satu jenis pompa air adalah submersible yaitu pompa yang dioperasikan di dalam air dan akan mengalami kerusakan jika dioperasikan dalam keadaan tidak terdapat air terus-menerus. Jenis pompa ini mempunyai tinggi minimal air yang dapat dipompa dan harus dipenuhi ketika bekerja agar life time pompa tersebut lama. Namun, hingga saat ini masih belum ada kontrol dan monitoring sistem proteksi untuk melindungi pompa dari beberapa gangguan, seperti arus lebih, gangguan lebih, suhu berlebih, keadaan aliran air pada pipa serta tekanan air. Untuk mengatasi hal tersebut, penulis bermaksud untuk merancang sebuah alat kontrol dan monitoring sistem proteksi pompa air submersible. Penelitian ini menggunakan sensor ACS-712 untuk mengetahui berapa arus yang mengalir, sensor ZMP101B untuk mengetahui berapa tegangan yang bekerja, sensor DS18B20 untuk mengetahui suhu pompa, water flow sensor YF-S201 untuk mengetahui aliran air pada pipa, dan sensor DC5V ¼ inci untuk mengetahui tekanan udara pada pipa. Output sensor masuk ke Arduino dan di proses. Setelah diketahui nilai dari tiap tiap sensor, jika nilai yang keluar tidak sesuai dengan nilai yang telah di tentukan, maka pompa akan mati. Hasil dari pengukuran tiap sensor akan di tampilkan pada PC dengan menggunakan Visual Basic sebagai Human Machine Interface.

6. LCD

LCD atau Liquid Crystal Display adalah suatu jenis media display (tampilan) yang menggunakan kristal cair (liquid crystal) untuk menghasilkan gambar yang terlihat. Teknologi Liquid Crystal Display (LCD) atau Penampil Kristal Cair sudah banyak digunakan pada produk-produk seperti layar Laptop, layar Ponsel, layar Kalkulator, layar Jam Digital, layar Multimeter, Monitor Komputer, Televisi, layar Game portabel, layar Thermometer Digital dan produk-produk elektronik lainnya.

Teknologi Display LCD ini memungkinkan produk-produk elektronik dibuat menjadi jauh lebih tipis jika dibanding dengan teknologi Tabung Sinar Katoda (Cathode Ray Tube atau CRT). Jika dibandingkan dengan teknologi CRT, LCD juga jauh lebih hemat dalam mengkonsumsi daya karena LCD bekerja berdasarkan prinsip pemblokiran cahaya sedangkan CRT berdasarkan prinsip pemancaran cahaya. Namun LCD membutuhkan lampu backlight (cahaya latar belakang) sebagai cahaya pendukung karena LCD sendiri tidak memancarkan cahaya. Beberapa jenis backlight yang umum digunakan untuk LCD diantaranya adalah backlight CCFL (Cold cathode fluorescent lamps) dan backlight LED (Light-emitting diodes).

 

 


      5. Hasil dan Pembahasan [kembali]

Pengujian sensor pH 
Proses kalibrasian dilakukan dengan cara mencelupkan probe sensor pH ke masing-masing jenis larutan buffer sebanyak tujuh kali perlakuan untuk  mendapatkan  nilai  analog  yang  terbaca pada serial monitor (output). Tabel 2 Data hasil rata-rata nilai keluaran sensor pH.

Nilai rata-rata hasil keluaran sensor pH yang telah diperoleh dapat dilihat hubungan antara nilai pH dan hasil keluaran sensor pada grafik

 Grafik hubungan nilai pH terhadap nilai analog



Proses   kerja   penyesuaian   kadar   pH tersebut   adalah   apabila   hasil   pengukuran   pH tinggi maka kontrol akan dilakukan oleh solenoid valve  untuk  mengalirkan  cairan  pH  down  untuk proses  penurunan  nilai  pH  dan  hal  apabila  nilai pengukuran   pH   rendah   maka   kontrol   akan dilakukan oleh solenoid valve untuk mengalirkan cairan   pH   up   untuk   proses   menaikkan   pH. Pengujiaan   keseluruhan   sistem   secara keseluruhan meliputi input dari sensor pH yang dilakukan   pada   jenis   ikan   koki.   Hasil pengujuan  pada  ikan  koki  menyatakan  kondisi pH  7,48  -  7,8.

Pengujian Photodioda
    Untuk mendeteksi kekeruhan air digunakan sensor photodioda sebagai reciever dan LED sebagai pemancar cahaya. Supaya mendapatkan pembacaan yang presisi, photodioda and LED dihadapakan secara sejajar. Dengan demikian, 0% berarti permukaan air paling jernih, sedangkan 100% berarti permukaan air paling gelap. Tabel dibawah adalah hubungan tegangan fotodioda (dalam Volt), intensitas cahaya yang diukur dalam akuarium (dalam Lux) dan nilai persentase kekeruhan yang diberikan.



 

        6.  Kesimpulan [kembali]

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan, Sistem pengontrol pH    pada akuarium didasarkan pada nilai standar lingkungan hidup ikan hias dengan cairan kondisi pH up dan pH down. Sistem pengontrol kualitas air telah diuji coba pada  jenis  ikan  koki  dengan  standar  nilai  pH 7-8. Tingkat kerjernihan air akan dideteksi oleh sesnor photodioda dengan LED sebagai pemancarnya yang semakin kecil intensitas cahaya yang dideteksi, semakin keruh air pada akuarium..

         7.  Daftar Pustaka [kembali]

1. Kuncoro, Eko., 2011, Sukses Budi Daya Ikan Hias Air Tawar, Lily Publisher, Solo. 
 
2. Suryani,  Ir,  2006,  Budidaya  Ikan  Hias,  PT. Citra Aji Pratama, Yogyakarta. 

3. Gusrina.,2011,    Manajemen    Kualitas    Air, https://defishery.wordpress.com/2011/03/09  /uu-perikanan/ . diakses pada 2 januari 2017. 

4. Wibisana, Ferdinandus., 2015, Sistem Pengendali  pH  pada  Pembuatan  Air  Alkali. Skripsi   Jurusan   Teknik   Elektro,   Fakultas Sains   Dan   Teknologi,   Universitas   Sanata Dharma, Yogyakarta. 

5. Pratiwi,   Ratih.,   2009,   Penentian   Sumber Panas Dengan Metode Tomografi Menggunakan  Sensor  Thermometer  Digital DS18B20,   Sk   depertemen   fisika,   Fakultas Matematika   dan   Ilmu   pengetahuan   Alam, Universitas Indonesia, Depok. 

6. Dermanto,  Trikueni.,2013,  Solenoid  Valve, http://trikueni-desain sistem.blogspot.co.id /2013/08/Solenoid-Valve.html,  Diakses  pada 8 Agustus 2017. 

7. Kadir, Abdul., 2015. Buku Pintar Pemograman  Arduino,  penerbit  Mediacom, Yogyakarta. 

8. Rakhman,   Edi.   dkk.,   2014,   Raspberry   pi-Mikrokontroler   Mungil   yang   Serba   Bisa, Penerbit Andi, Yogyakarta. 

9. Rudiawan,  Dudi.,  2014,   Pengertian,  Cara Kerja,  Fungsi  Dan  Jenis-Jenis  Power Supply,https://dudirudiawan8.wordpress.com/2014/10/14/241/, Diakses  pada  tanggal  4  januari 2017.

10. Yulias,   Z.   2011.   Tutorial   Singkat   Bahasa Pemrograman Arduino. blog.famosastudio.com/2011/06/tutorial/tutorial-singkat-bahasa-pemrograman-arduino. Diakses 18 Maret 2014 

11. Primardiansyah,   Reza.,2011,   Implemantasi perangkat  lunak  untuk  pengelolahan  sinyal dan    visualisasi    citra    ultrasonic    berbasis opensource,   Tesis   program   studi   Teknik elektro, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia, Depok.




8.  Percobaan [kembali]

8.1 Listing Program

#include <LiquidCrystal.h> //include library LCD

LiquidCrystal lcd(2, 3, 4, 5, 6, 7);
#define SensorPin A1          // the pH meter Analog output is connected with the Arduino’s Analog
unsigned long int avgValue;  //Store the average value of the sensor feedback
float b;
int buf[10],temp;
 
void setup()
{
  pinMode (A0,INPUT);
  pinMode (A1,INPUT);
  pinMode (A2,INPUT);
  pinMode (8,OUTPUT);
  pinMode(9,OUTPUT);
  pinMode (10, OUTPUT);
  pinMode (11, OUTPUT);
  Serial.begin(9600);  
}
void loop()
{
  //Photodioda
  int value=analogRead(A0);
  //Serial.println(value);
  lcd.begin(16, 2);
  lcd.setCursor(0, 0);
  lcd.print("Kondisi Air");
  
  if(value<300)
    {
      digitalWrite(9,HIGH); //pompa filter hidup
      lcd.setCursor(1, 1);
      lcd.print("Keruh"); 
      delay(500);
    }
    else
    {
      digitalWrite(9,LOW); //pompa filter mati
      lcd.setCursor(1, 1);
      lcd.print("Jernih"); 
      delay(500);
    }

  //Water level
  int watervalue = analogRead(A2);
  //Serial.println(watervalue);
  if (watervalue > 500) 
  {
    digitalWrite(8,LOW);
    }
  else  
  {
    digitalWrite (8,HIGH);
  }

  //pH meter
  for(int i=0;i<10;i++)       //Get 10 sample value from the sensor for smooth the value
  { 
    buf[i]=analogRead(SensorPin);
    delay(10);
  }
  for(int i=0;i<9;i++)        //sort the analog from small to large
  {
    for(int j=i+1;j<10;j++)
    {
      if(buf[i]>buf[j])
      {
        temp=buf[i];
        buf[i]=buf[j];
        buf[j]=temp;
      }
    }
  }
  avgValue=0;
  for(int i=2;i<8;i++)                      //take the average value of 6 center sample
    avgValue+=buf[i];
  float phValue=(float)avgValue*5.0/1024/6; //convert the analog into millivolt
  phValue=3.5*phValue;                      //convert the millivolt into pH value
  //Serial.print("    pH:");  
  //Serial.print(phValue,2);
  //Serial.println(" ");      
  //delay(100);

  lcd.begin(16, 2);
  lcd.setCursor(0, 0);
  lcd.print("Nilai pH air");
  lcd.setCursor(1, 1);
  lcd.print(phValue); //menampilkan data suhu
  delay(500); //waktu tunggu 0,1 detik

  if (phValue < 7.0){
    digitalWrite (10, LOW);
    digitalWrite (11, HIGH);
    }
    else if (phValue > 8.0){
      digitalWrite (10, HIGH);
      digitalWrite (11, LOW);
      }
    else {
      digitalWrite (10,LOW);
      digitalWrite (11,LOW);
    }
}

8.2 Prosedur Percobaan
    1. Siapkan semua alat dan bahan yang diperlukan
    2. Disarankan agar membaca datasheet setiap komponen
    3. Cari kompnen yang diperlukan di library proteus
    4. Pasang dan simulasikan rangkaian tersebut

8.3 Rangkaian Simulasi


8.4 Prinsip Kerja

    Pada Rangkaian kontrol akuarium otomatis digunakan input berupa sensor- sensor, seperti sensor photodioda, water level sensor, dan sensor pH meter. Masing- masing sensor diberikan tegangan masukan sebesarn 5 volt, lalu setiap pin- pin pada sensor dihubungkan ke Arduino Uno sesuai dengan konfigurasi yang telah disediakan. Untuk sensor photodioda digunakan untuk mendeteksi kekeruhan air pada akuarium. Selanjutnya adalah water level sensor, nantinya sensor ini akan mendeteksi ketinggian dari akuarium. Lalu ada sensor pH meter yang digunakan untuk mendeteksi dan mengontrol tingkat keasaman air akuarium. 
    Untuk mengontrol kekeruhan air digunakan sensor photodioda yang diberi cahaya pemancar dengan LED dan dihubungkan ke pin A0. Dimana saat intensitas cahaya yang dideteksi oleh photodioda < 300, Arduino Uno akan memberikan keadaan HIGH pada pin 9 yang terhubung ke pompa filter, sehingga transistor akan aktif dan arus mengalir dari power supply menuju relay. Karena ada arus yang mengalir pada relay, menyebabkan switch berpindah dan pompa filter aktif.
    Untuk mengontrol keasamanan air digunakan sensor pH meter yang dihubungkan ke pin A1. Dimana saat pH yang dideteksi oleh pH meter < 7, Arduino Uno akan memberikan keadaan HIGH pada pin 11 dan LOW pada pin 10 yang terhubung ke pompa cairan basa dan pompa cairan asam, sehingga transistor akan aktif dan arus mengalir dari power supply menuju relay. Karena ada arus yang mengalir pada relay, menyebabkan switch berpindah dan pompa cairan basa aktif. Sedangkan saat pH yang dideteksi oleh pH meter > 8, Arduino Uno akan memberikan keadaan HIGH pada pin 10dan LOW pada pin 11 yang terhubung ke pompa cairan basa dan pompa cairan asam, sehingga transistor akan aktif dan arus mengalir dari power supply menuju relay. Karena ada arus yang mengalir pada relay, menyebabkan switch berpindah dan pompa cairan asam aktif.
    Untuk mengontrol ketinggian air akuarium digunakan sensor water level dan dihubungkan ke pin A2. Dimana saat ketinggian air yang dideteksi oleh water level < 500, Arduino Uno akan memberikan keadaan HIGH pada pin 8 yang terhubung ke pompa air, sehingga transistor akan aktif dan arus mengalir dari power supply menuju relay. Karena ada arus yang mengalir pada relay, menyebabkan switch berpindah dan pompa aktif.

9. Video






10. Link Download

HTML [Klik] 
 Video [klik]
 Rangkaian [klik]
Listing Program [klik]
Download Datasheet photodioda [klik]
Download Datasheet LCD [klik]
Download Datasheet water sensor [klik]
Download Datasheet Arduino UNO [klik]
Dowload Datasheet Ph Meter [klik]
Download Datasheet Motor DC [klik]
Download Datasheet Relay [klik]
Download Datasheet Baterai [klik]
Download Datasheet Resistor [klik]
Download Datasheet Transistor NPN [klik]
Download Datasheet Potensiometer [klik]
Download Datasheet Dioda [klik]
Download Library Arduino UNO [klik] 
Download library sensor water [klik]    


 

[menuju awal]

No comments:

Post a Comment